Tokoh Teknik Sipil di Indonesia

1. Ir. Tjokorda Raka Sukawati
   Ir. Tjokorda Raka Sukawati yang berhasil memecahkan persoalan ini dengan menciptakan tiang pancang yang diberinya nama Sosrobahu. Ir. Tjokorda lahir di Ubud, Bali. Gelar insinyurnya didapatkan dari sekolah di Departemen Sipil di Institut Teknologi Bandung (ITB). Karirnya dimulai saat ia masuk di perusahaan PT Hutama Karya hingga ia menjabat menjadi direktur perusahaan tersebut. 
    Teknik Sosrobahu merupakan teknik konstruksi yang digunakan terutama untuk memutar bahu lengan beton jalan layang. Dengan teknik ini, lengan jalan layang diletakkan sejajar dengan jalan di bawahnya, selanjutnya diputar 90 derajat sehingga pembangunannya tidak mengganggu arus lalu lintas di jalanan di bawahnya. Teknik ini banyak diterapkan di jalan layang, baik di Indonesia maupun di luar negeri, seperti Filipina, Malaysia, Thailand dan Singapura. 

2. Prof. Dr.(HC) Ir. Roosseno
    Berbekal berbagai talenta dan keunggulan yang dimilikinya, Roosseno mendapat tempat terhormat dihati sahabat, kolega dan mahasiswanya. Gelar dosen, guru, politikus serta entrepreuner agresif disandang Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga (1953), Menteri Perhubungan (1954) dan Menteri Perekonomian (1955). Berbagai predikat kepakaran yang juga melekat pada dirinya seperti : pakar konstruksi, pakar jembatan, pakar gedung bertingkat, pakar beton bertulang, pakar beton pra-tekan (prestressed concrete), pakar rekayasa yang teruji, membuat jejak rekamnya tertinggal di hampir semua karya konstruksi monumental pada jamannya.
    Sebagai ahli beton bertulang, Rooseno telah banyak menangani berbagai proyek penting, seperti jembatan, pelabuhan, gedung, dan hotel bertingkat. Ia telah menulis tidak kurang dari 33 karya dalam bahasa Indonesia, Inggris, dan Belanda, dan juga merampungkan autobiografinya. Di kalangan perbetonan internasional, Roosseno menjadi anggota International Association for Bridge and Structural Engineering (IBSE), Zurich dan Federation International de Precontreinte (FIP).

3. Prof. Dr. Ir. Wiratman Wangsadinata
  Wiratman Wangsadinata adalah Pendiri dan direktur utama PT. Wiratman & Associates, Multidisciplinary Consultant, yang telah berdiri sejak tahun 1976 dan sampai kini telah terlibat dalam perencanaan dan supervisi ratusan bahkan ribuan proyek-proyek konstruksi dari mulai jembatan, dam, jalan dan yang cukup banyak adalah gedung-gedung tinggi. Beliau juga lah yang menggagas tentang peraturan gempa di Indonesia.
     Wiratman mulai mengembangkan kariernya sebagai Insinyur Perencana di Jawatan Jalan-jalan dan Jembatan Dep. PU pada tahun1960 sampai tahun1965, menjadi Direktur dari PN Perencana INDAH KARYA pada tahun 1965 sampai tahun 1970, diangkat menjadi Pengawas Pemerintah untuk perencanaan dan pelaksanaan Gedung Wisma Nusantara bertingkat 30, proyek investasi Pemerintah sekaligus gedung tinggi pertama di Indonesia pada tahun 1970 sampai tahun 1973, kemudian ditunjuk menjadi Konsultan pada Proyek Pemugaran Candi Borobudur yang disponsori oleh UNESCO pada tahun 1973 sampai tahun 1983.

     Inspirator dan motivator bagi perekayasa di Indonesia ini juga memegang paten dalam pembuatan terowongan “Sistem Antareja” No. ID 0 009 677. Ia juga menyandang Sertifikat Insinyur Profesional Utama (IPU) dari PII dan Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia (HAKI).

4. Prof. Ir. R.M. Sedyatmo
   Prof. Ir. R.M. Sedyatmo lahir di Karanganyar, Jawa Tengah pada tahun 1909 beliau adalah seorang insinyur Indonesia. Sedyatmo yang sering dijuluki "Si Kancil" karena terkenal karena banyak akalnya menempuh pendidikan di Technische Hogescholl (THS) (sekarang ITB) Bandung. Selesai dari THS pada 1934, Sedyatmo bekerja sebagai insinyur perencanaan di berbagai instansi pemerintah. Sedyatmo dikenal sebagai penemu "Pondasi Cakar Ayam" pada tahun 1962. Temuan Sedyatmo awalnya digunakan dalam pembuatan apron Pelabuhan Udara Angkatan Laut Juanda, Surabaya, landasan bandara Polonia, Medan, dan landasan bandara Soekarno-Hatta, Jakarta. Hasil temuannya tersebut telah dipatenkan dan dipakai di luar negeri.
   Pondasi cakar ayam terdiri dan plat beton bertulang dengan ketebalan 10-15 cm, tergantung dari jenis konstruksi dan keadaan tanah di bawahnya. Di bawah plat beton dibuat sumuran pipa-pipa dengan jarak sumbu antara 2-3 m. Diameter pipa 1,20 m, tebal 8 cm, dan panjangnya tergantung dari beban di atas plat serta kondisi tanahnya. Untuk pipa dipakai tulangan tunggal, sedangkan untuk plat dipakai tulangan ganda.
    Beberapa karya Sedyatmo lainnya yang terkenal adalah pompa hidrolis, bendungan Jatiluhur, dan bahkan jembatan Suramadu dibangun berdasarkan konsep awal Sedyatmo. Tak heran, kontribusinya yang luar biasa bagi pengetahuan teknik, menobatkan Sedyatmo meraih sejumlah penghargaan internasional.





Sumber/referensi :
http://www.dbiografi.com/2013/11/biografi-tjokorda-raka-sukawati-penemu-tiang-penyangga-sosrobahu.html
https://www.geni.com/people/Prof-DR-Ir-Roosseno-Soeryohadikoesoemo-ROOSSENO/6000000013352665784
http://alsi-itb.org/prof-dr-ir-r-roosseno-soerjohadikusumo/
http://bio.or.id/biografi-wiratman-wangsadinata/
http://www.biografiku.com/2012/02/biografi-prof-ir-rm-sedyatmo.html







Comments

  1. The King Casino and Resort
    The ventureberg.com/ king casino and https://deccasino.com/review/merit-casino/ resort features a modern casino with everything you'd expect from a classic Vegas Strip casino. The resort features aprcasino 50000 square feet of Funding: $250 millionDesign: filmfileeurope.com Inspired 1xbet login DesignMasters: Ivan Karaszko

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Tutorial SAP200 Part 1 (Menghitung Reaksi Perletakan dan menggambar diagram pada balok sederhana)

Cara Melihat Output Lendutan Pada Rangka Batang(2D) di SAP2000