Manusia dan Kebudayaan (Makalah Ilmu Budaya)



MAKALAH

ILMU BUDAYA DASAR

“TERKIKISNYA BUDAYA MAUNUSIA OLEH ZAMAN”


OLEH :

AHMAD LUTHFI MUBAROK
KELAS 1TA04
NPM : 10315348
FAKULTAS TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
TAHUN 2015/2016
 





Kata Pengantar
          Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah-NYA sehingga saya dapat menyelesaikan makalah saya ini yang berjudul “Terkikisnya Budaya Manusia Oleh Zaman” dengan lancar.
            Saya mohon maaf jika makalah ini kurang sempurna , semoga kritik dan saran yang saya harapkan dapat membantu dan membangun saya , dan dapat menjadi lebih baik lagi jikalau membuat makalah berikutnya di kemudian hari dan menjadi makalah yang lebih sempurna.
            Semoga makalah ini dapat membantu dan berguna serta menambah wawasan bagi semua. kekurangan dan kesalahan milik saya pribadi, dan sesungguhnya kebenaran hanya milik Allah Semata.

Depok,2 Maret 2016


Daftar Isi
BAB 1..........................................................................................................
PENDAHULUAN........................................................................................ 
Latar Belakang.......................................................................................
Batasan Masalah....................................................................................
Rumusan Masalah..................................................................................
Tujuan Penelitian.....................................................................................
Manfaat Penelitian.................................................................................. 
BAB 2..........................................................................................................
TINJAUAN PUSTAKA................................................................................ 
    I.               Pengertian Kebudayaan...............................................................
II.           Latar Belakang Timbulnya Kebudaayang di Indonesia.............. 
           III.        Budaya Indonesia dari Zaman Prasejarah Hingga Zaman Modern         
a.         Budaya Indonesia pada Zaman Prasejarah.......................... 
b.        Budaya Indonesia pada Zaman Kuno.................................. 
c.         Budaya Indonesia pada Zaman Madya............................... 
d.        Budaya Indonesia pada Zaman Modern.............................. 
   IV.             Faktor Berubahnya Budaya di Indonesia.....................................
   V.                Bukti Realita Berubahnya Budaya di Indonesia............................
VI.             Perkembangan Kebudayaan dan Dampak Perubahan sosial dan Budaya Indonesia di Zaman Sekarang..........................................................................
a.       Dampak Positif..................................................................... 
b.      Dampak Negatif.................................................................... 
BAB 3...........................................................................................................
SIMPULAN................................................................................................... 
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................






BAB 1
PENDAHULUAN
       I.            Latar Belakang
Manusia dan kebudayaan merupakan dua hal yang sangat erat terkait satu sama lain .kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau pendapat yang ada dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat dalam berbagai bentuk.
Pada prakteknya, kata kebudayaan merujuk pada benda-benda dan aktivitas yang “elit” seperti misalnya memakai baju yang berkelas, fine art, atau mendengarkan musik klasik, sementara kata berkebudayaan digunakan untuk menggambarkan orang yang mengetahui, dan mengambil bagian, dari aktivitas-aktivitas di atas.
Sebagai contoh, jika seseorang berpendendapat bahwa pakaian “terbuka” adalah pakaian yang “berkelas”, elit, dan bercita rasa seni. sementara pakaian tradisional(daerah sendiri) dianggap sebagai pakaian yang kampungan dan ketinggalan zaman, maka timbul anggapan bahwa ia adalah orang yang sudah “berkebudayaan”.

    II.            Batasan Masalah
1.      Berubahnya budaya sosial yang ada di Indonesia.
2.      Faktor-faktor yang merubah budaya sosial di Indonesia.
3.      Bukti berubahnya budaya manusia di Indonesia.

 III.            Rumusan Masalah
1.      Apakah kebudayaan itu?
2.      Apa saja bukti penyebab kebudayaan di Indonesia bisa berubah?
3.      Mengapa budaya sosial budaya di Indonesia berubah?
4.      Bagaimana perkembangan kebudayaan di Indonesia?
 IV.            Tujuan Penelitian
1.      Mengetahui  faktor yang merubah budaya sosial yang ada di Indonesia pada zaman sekarang
2.      Mengetahui perkembangan budaya sosial Indonesia di zaman modern 
3.      Mengetahui sebab-sebab lunturnya budaya sosial di Indonesia
4.      Mengetahui arti kebudayaan

    V.            Manfaat Penelitian
1.      Bisa mengetahui betapa pentingnya budaya diri sendiri
2.      Bisa mengambil sisi positif dari perubahan budaya Indonesia di zaman modern
3.      Bisa menyaring budaya asing yang masuk di Indonesia



BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
I.                   Pengertian Kebudayaan
Kata Kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta, Budhayah, yaitu bentuk jamak dari budhi yang berarti budi atau akal.
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Dengan demikian budaya dapat diartikan hal-hal yang bersangkutan dengan akal dan cara hidup yang selalu berubah dan berkembang dari waktu ke waktu. Ada pendapat lain yang mengupas kata budaya sebagai suatu perkembangan dari kata majemuk budi-daya yang berarti daya dari budi.
Prof. Dr. Koentjoroningrat mendefinisikan kebudayaan sebagai keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusiadalam rangka kehidupan bermasyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar. Hal tersebut berarti bahwa hampir seluruh tindakan manusia adalah kebudayaan karena hanya sedikit tindakan manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang tak perlu dibiasakan dengan belajar, seperti tindakan naluri, refleks, beberapa tindakanakibat proses fisiologi, atau kelakuan apabila ia sedang membabi buta. Bahkan tidankan manusia yang merupakan kemampuan naluri yang terbawa oleh makhluk manusia dalamgennya bersamanya (seperti makan, minum, atau berjalan), juga dirombak olehnya menjadi tindakan yang berkebudayaan.
Kebudayaan menurut Ki Hajar Dewantara berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni alam dan zaman (kodrat dan masyarakat) yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran di dalam hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai.
Malinowski menyebutkan bahwa kebudayaan pada prinsipnya berdasarkan atas berbagai system kebutuhan manusia. Tiap tingkat kebutuhan itu menghadirkan corak budaya yang khas. Misalnya, guna memenuhi kebutuhan manusia akan keselamatannya maka timbul kebudayaan yang berupa perlindungan, yakni seperangkat budaya dalam bentuk tertentu, seperti lembaga kemasyarakatan.
E.B Taylor (1873:30) dalam bukunya Primitive Culture kebudayaan adalah suatu satu kesatuan atau jalinan kompleks, yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, susila, hokum, adat-istiadat dan kesanggupan-kesanggupan lain yang diperoleh seseorang sebagai anggota masyarakat.

II.                Latar Belakang Timbulnya Kebudayaan Di Indonesia
Indonesia adalah Negara yang kaya akan kebudayaan, dengan keanekaragaman budaya disetiap daerah dan wilayah yang dimiliki bangsa Indonesia. Adalah suatu kebanggaan bagi bangsa Indonesia yang dengan keanekaragaman budaya tersebut masyarakatnya tetap bersatu tanpa memamndang perbedaan antar budaya . Koentjaraningrat (2009: 144) mengemukakan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan , tindakan dan hasil karya manusia dalam kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.
Dari masing-masing  kebudayaan daerah yang dimiliki Bangsa Indonesia memiliki karakteristik yang unik dan berbeda beda antar daerah. Masyarakat Indonesia yang berkembang diantara banyaknya kebudayaan tentu saja harus melestarikan keanekaragaman budaya tersebut.
Keragaman budaya atau “cultural diversity” adalah keniscayaan yang ada di bumi Indonesia. Keragaman budaya di Indonesia adalah sesuatu yang tidak dapat dipungkiri keberadaannya. Dalam konteks pemahaman masyarakat majemuk, selain kebudayaan kelompok sukubangsa, masyarakat Indonesia juga terdiri dari berbagai kebudayaan daerah bersifat kewilayahan yang merupakan pertemuan dari berbagai kebudayaan kelompok sukubangsa yang ada didaerah tersebut. Dengan jumlah penduduk 200 juta orang dimana mereka tinggal tersebar dipulau- pulau di Indonesia. Mereka juga mendiami dalam wilayah dengan kondisi geografis yang bervariasi. Mulai dari pegunungan, tepian hutan, pesisir, dataran rendah, pedesaan, hingga perkotaan. Hal ini juga berkaitan dengan tingkat peradaban kelompok-kelompok sukubangsa dan masyarakat di Indonesia yang berbeda.
Pertemuan-pertemuan dengan kebudayaan luar juga mempengaruhi proses asimilasi kebudayaan yang ada di Indonesia sehingga menambah ragamnya jenis kebudayaan yang ada di Indonesia. Kemudian juga berkembang dan meluasnya agama-agama besar di Indonesia turut mendukung perkembangan kebudayaan Indonesia sehingga memcerminkan kebudayaan agama tertentu. Bisa dikatakan bahwa Indonesia adalah salah satu negara dengan tingkat keaneragaman budaya atau tingkat heterogenitasnya yang tinggi. Tidak saja keanekaragaman budaya kelompok sukubangsa namun juga keanekaragaman budaya dalam konteks peradaban, tradsional hingga ke modern, dan kewilayahan.
Dengan keanekaragaman kebudayaannya Indonesia dapat dikatakan mempunyai keunggulan dibandingkan dengan negara lainnya. Indonesia mempunyai potret kebudayaan yang lengkap dan bervariasi. Dan tak kalah pentingnya, secara sosial budaya dan politik masyarakat Indonesia mempunyai jalinan sejarah dinamika interaksi antar kebudayaan yang dirangkai sejak dulu.
Keanekaragaman budaya merupakan kekayaan bangsa Indonesia. Kebudayaan- kebudayaan daerah merupakan modal utama untuk mengembangkan kebudayaan nasional. Kebudayaan nasional adalah puncak-puncak kebudayaan daerah yang ada di wilayah Indonesia. Kebudayaan daerah yang dapat menjadi kebudayaan nasional harus memenuhi syarat-syarat, seperti: menunjukkan ciri atau identitas bangsa, berkualitas tinggi sehingga dapat diterima oleh seluruh bangsa Indonesia; dan pantas dan tepat diangkat sebagai budaya nasional.
Kebudayaan nasional harus memiliki unsur-unsur budaya yang mendapat pengakuan dari semua bangsa kita, sehingga menjadi milik bangsa. Kebudayaan nasional dilaksanakan pada saat kegiatan tingkat nasional, seperti perayaan peringatan kemerdekaan 17 Agustus, peringatan hari-hari nasional, dan kegiatan kantor pemerintah atau swasta. Sebagai warga negara Indonesia kita seharusnya bangga dengan adanya keanekaragaman kebudayaan. Bermacam-macam bentuk kebudayaan itu merupakan warisan yang tak ternilai harganya. Kita harus menghormati keanekaragaman budaya. Kita juga harus melestarikan dan mengembangkan berbagai bentuk warisan budaya yang ada sekarang ini
Cara menghormati keanekaragaman budaya yang ada di Indonesia: Menghormati kelompok lain yang menjalankan kebiasaan dan adat istiadatnya, idak menghina hasil kebudayaan suku bangsa lain, mau menonton seni pertunjukan tradisional, mau belajar dan mengembangkan berbagai jenis seni tradisional seperti seni tari, seni musik, dan seni pertunjukan dan bangga dengan hasil kebudayaan dalam negeri.

III.             Budaya Indonesia dari Zaman Prasejarah Hingga Zaman Modern
a. Budaya Indonesia pada Zaman Prasejarah
Pada zaman prasejarah yang meliputi kebudayaan zaman Batu Tua, Batu Tengah, Batu Baru ,Batu logam dan Batu besar . Sejak permulaan adanya manusia dan kebudayaan sampai kira-kira abad V masehi. Pembagian zaman dalam prasejarah diberi sebutan menurut benda-benda atau peralatan yang menjadi ciri utama dari masing-masing periode waktu tersebut.

b. Budaya Indonesia Pada Zaman Kuno
Latar belakang timbulnya kebudayaan zaman kuno di Indoensia. Adanya hubungan dengan Asia Tenggara, Selatan dan Timur, tentang akibat-akibat dari hubungan dan pengaruh yang diperoleh serta sikap nenek moyang bangsa Indonesia menerapkan pengaruh-pengaruh dari luar itu disesuaikan dengan kepribadiannya

c. Budaya Indonesia Pada Zaman Madya
Pada Zaman Maydya, bangsa Indonesia mendapat pengaruh dari Asia Barat berupa agama dan kebudyaan Islam. Pengaruh itu datangnya dari Asia Selatan melalui jalur perdagangan.
Akibat pengaruh Islam, kebudayaan Indonesia mengalami perubahan-perubahan baru sehingga kebudayaan zaman Madya menghasilkan bentuk kebudayaan yang berbeda dengan zaman Kuni. tetapi, dasar-dasar kebudayaan yang sudah terbentuk pada zaman Neolitikum, Megalitikum, dan zaman Kuno (pengaruh Hindu) tetap bertahan pada zaman madya.

d. Budaya Indonesia pada Zaman Modern
Zaman Modern di Indonesia berasal dari pengaruh bangsa Eropa Barat. Bangsa Indonesia berhubungan dengan bangsa tersebut sejak sekitar tahun 1600. Tetapi Bangsa Indonesia menginjak zaman Modern baru sekitar tahun 1900, sebab bangsa Eropa sendiri menjadi bangsa modern baru sejak abad ke-19.

IV.             Faktor Berubahnya Budaya  di Indonesia
Pergeseran nilai budaya atau sistem yang ada didalam masyarakat tersebut tidak terjadi secara langsung, tapi dengan bertahap dan teratur. Pada kondisi awal, masyarakat yang mengalami pergeseran perilaku dan nilai budaya ini tidak akan menyadarinya, tapi bila budaya sudah menyimpang jauh dari kebudayaan atau perilaku asalnya, maka hal tersebut akan makin jelas terasa dan makin terlihat efek dan dampaknya. Contoh saja, dengan berkembangnya teknologi dan sistem informasi, seperti laptop, internet, handphone dan lain-lain, mengakibatkan masyarakat justru lebih senang menyibukkan diri dengan perkembangan tersebut dan cenderung menjadi lebih anti sosial dibanding sebelum adanya hal-hal tersebut. Tentu, dapat terlihat jelas di tempat umum seperti di dalam kendaraan umum, di taman, di jalan raya, hampir semua masyarakat lebih menikmati gadget daripada melihat ke sekeliling atau berinteraksi satu sama lain. Di Indonesia sendiri, pemandangan seperti itu sering terjadi. Di daerah Jawa, yang terkenal ramah dan suka menyapa pun seperti hidup dalam dunianya sendiri, individualistik, dan tidak peduli terhadap lingkungan sekitar.
Contoh lainnya adalah dengan berkembangnya nilai budaya instan, apa itu budaya instan? Budaya yang segalanya ingin mudah dan tidak repot. Di zaman globalisasi seperti ini, kebutuhan akan sesuatu yang siap dan cepat tersaji meningkat pesat daripada zaman zaman sebelumnya. Di zaman ini, semua manusia mempunyai teknologi yang canggih, teknologi yang tidak terbatas ruang dan waktu. Dengan teknologi tersebut, manusia atau individu cenderung ingin mengerjakan dan atau mendapatkan hasil sesuatu dengan instan. Memang benar, pada dasarnya tidak salah hal tersebut terjadi, karena industri meminta hasil yang banyak ditengah keterbatasan waktu sehingga manusia memanfaatkan teknologi yang ada tersebut untuk memenuhi ekspetasi kebutuhan pasar dari industri tersebut, tapi belakangan ini justru terjadi penyalahgunaan dari kelebihan teknologi tersebut. Fenomena yang terjadi justru adanya kegiatan copy-paste atau biasa dikenal dengan sebutan plagiatisme, kemudian disalahgunakan untuk mencontek ketika ujian, dan lain-lain. Ini membuktikan bahwa budaya yang ada sudah mengalami perubahan atau pergeseran yang cukup signifikan sehingga perlu adanya pencegahan-pencegahan atau pemberhentian hal-hal semacam ini yang dapat menimbulkan budaya yang buruk.
 Perubahan Kebudayaan bisa terjadi dari dalam masyarakat(faktor Internal)  maupun dari luar masyarakat(faktor eksternal) .
 Contoh perubahan yang terjadi dari dalam masyarakat yaitu adanya perubahan penduduk, terjadinya revolusi, peranan nilai yang diubah, peran tokoh kharismatik, dan  adanya penemuan baru yang ada didalam masyarakat . Sedangkan perubahahan yang terjadi dari luar masyarakat seperti pengaruh lingkungan alam,adanya kebudayaan masyarakat lain dan peperangan
Jika dilihat dari pernyataan diatas faktor yang mendorong berubahnya budaya yang ada di Indonesia adalah :
a) Timbunan Kebudayaan dan Penemuan Baru
        Kebudayaan dalam masyarakat selalu mengalami penimbunan atau menumpukan, yaitu budaya masyarakat semakin beragam dan bertambah. Bertambah dan beragamanya budaya ini umumnya disebabkan oleh adanya penemuan baru dalam masyarakat.
b) Perubahan Jumlah Penduduk
Bertambah dan berkurangnya jumlah penduduk suatu daerah mengakibatkan perubahan struktur masyarakat terutama lembaga kemasyarakatannya.
c) Pertentangan atau Konflik
Pertentangan yang terjadi dalam maysarakat karena kemajemukan menyebabkan perubahan sosial. Dalam masyarakat yang heterogen, sifat individualitas masih lekat sehingga satu sama lainnya tidak memiliki hubungan yang dekat. Padahal sumber kebutuhan semakin terbatas. Persaingan untuk memperebutkan seumber kebutuhan mendorong masyarakat untuk berkreasi menciptakan alternatif pemenuhan sumber kebutuhan.

 d) Terjadinya Pemberontakan atau Revolusi
Perubahan Sosial Budaya dapat bersumber dari luar masyarakat itu sendiri diantaranya sebab yang berasal dari lingkungan alam fisik di sekitar manusia, seperti Bencana alam dan peperangan.
e) Sistem Terbuka Lapisan Masyarakat
Masyarakat dengan sistem lapisan yang terbuka cenderung lebih mudah mengalami perubahan daripada dengan sistem lapisan tertutup. Masyarakat akan cenderung memberikan kesempatan berkarya bagi manusia - manusia yang potensial
f) Sikap Menghargai Hasil Karya Seseorang dan Keinginan Untuk Maju
Sikap masyarakat yang mau menghargai hasil karya orang lain akan membuat orang terdorong untuk melakukan penelitian. Dengan demikian akan menghasilkan sebuah karya yang berguna bagi masyarakat.
g) Sistem Pendidikan Formal yang maju
Kualitas pendidikan yang tinggi mampu mengubah pola pikir. Masyarakat yang memiliki pendidikan tinggi akan lebih rasional dalam berpikir dan bertindak
h) Orientasi ke Masa Depan
Keinginan untuk memperoleh masa depan yang lebih baik akan mendorong perubahan sosial budaya masyarakat
i) Akulurasi
Alkulturasi merupakan pertemuan dua kebudayaan dari bangsa yang berbeda dan saling memengaruhi. Proses akulturasi berlangsung lama dan terus menerus. Proses ini berakibat pada perpaduan kebudayaan pola budaya semua akan berubah
j) Asimilasi
Asimilasi adalah perpaduan dua kebudayaan yang berbeda secara berangsur angsur berkembang sehingga memunculkan budaya baru

V.                Bukti Realita Berubahnya Budaya yang Ada di Indonesia
Perubahan sosial budaya terjadi karena beberapa faktor. Di antaranya komunikasi; cara dan pola pikir masyarakat; faktor internal lain seperti perubahan jumlah
Dampak langsung dari globalisasi dan modernisasi di Indonesia adalah perubahan sosial budaya didalam kehidupan masyarakat. Sayangnya perubahan ini tidak selalu baik, ada juga yang tidak baik dan tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia. Perubahan ini bisa dilakukan siapa saja, baik secara individu, sekelompok orang, maupun mayoritas masyarakat. Contoh-contoh perubahan sosial budaya yang terjadi dididalam kehidupan bermasyarakat dinegeri ini seperti
1. Cara Berkomunikasi
Berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi merubah cara kita dalam berkomunikasi. Dulu komunikasi dilakukan dengan surat-menyurat, tetapi saat ini dilakuan dengan sms atau e-mail. Dulu juga ada yang namanya telegram dan telegraf, akan tetapi saat ini perannya digantikan dengan telepon, handphone, dan jejaring sosial. Ini membuktikan bahwa perkembangan teknologi dapat menyebabkan perubahan budaya dimasyarakat.

2. Cara Berpakaian
Cara masyarakat kita berpakaian tidak lepas dari globalisasi dan modernisasi di Indonesia. Dulu, orang-orang kita bangga mengenakan pakaian adat dari daerah masing-masing. Tetapi, saat ini rasanya hal itu sangat sulit dijumpai kecuali kalau ada acara-acara adat. Cara berpakaian dipengaruhi dari informasi-informasi yang didapatkan dari berbagai media seperti Tv dan Internet. Saat ini, cara berpakaian sebagian masyarakat banyak dipengaruhi oleh budaya barat.

3. Gaya Hidup
Salah satu perubahan sosial budaya yang terjadi didalam masyarakat Indonesia adalah gaya hidup a.k.a lifestyle. Sebagian masyarakat menerapkan gaya hidup yang baik didalam kehidupannya seperti menjadi vegetarian, workaholic, dll. Tetapi ada juga sebagian masyarakat yang terjerumus kedalam lifestyle yang tidak baik yang tentu tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia seperti narkoba dan pergaulan bebas.

4. Westernisasi (Kebarat-baratan)
Tidak sedikit budaya barat yang masuk ke Indonesia, contohnya adalah perayaan hati valentine dan halloween. Meskipun kedua budaya tersebut bukan budaya asli indonesia, akan tetapi tidak sedikit masyarakat Indonesia yang melestarikan budaya tersebut. Banyak masyarakat Indonesia yang menyatakan bahwa budaya asing jauh lebih menarik ketimbang budaya kita sendiri, hal ini yang menyebabkan interest kepada budaya lokal semakin menurun.

5. Emansipasi Wanita
Salah satu bentuk perubahan sosial budaya yang terjadi dimasyarakat Indonesia adalah emansipasi wanita, artinya wanita memiliki derajat yang sama dengan pria. Dulu kita jarang sekali melihat wanita yang menjadi pimpinan, bahkan ada kalimat orang tua yang menyatakan bahwa kehidupan wanita adalah disekitar dapur, sumur, dan kasur. Saat ini tentu berbeda, banyak wanita yang menjabat peran penting dinegeri ini seperti anggota parlemen, pimpinan perusahaan, dll.

6. Masyarakat Semakin Kritis
Perkembangan informasi dan komunikasi membuat akses terhadap informasi semakin mudah. Informasi tersebut bisa didapatkan dari berbagai media komunikasi, seperti koran, televisi, internet, dll. Hal tersebut membuat masyarakat kita semakin cerdas dan kritis, contohnya adalah masyarakat selalu mengomentari kebijakan-kebijakan yang dilakukan pemerintah untuk negeri ini, terlebih jika kebijakan tersebut tidak populis dimata rakyat.

7. Hilangnya Permainan Tradisional
Saat ini, kita akan sulit untuk menemukan permainan tradisional seperti gasing atau congklak. Kalaupun ada, pasti dimainkannya didaerah-daerah terpencil seperti pedesaan. Padahal permainan itu sangat populer pada masanya, dan merupakan permainan asli Indonesia. Sekarang perannya sudah diganti dengan permainan modern seperti Playstation, Xbox, Wii, dan lain-lain. Nampaknya permainan modern jauh lebih menarik ketimbang permainan tradisional.

8. Pudarnya Minat Kepada Alat-alat Musik Tradisional
Minat masyarakat terhadap alat-alat musik tradisional seperti angklung, gamelan dan lainnya semakin berkurang. kalaupun ada itu hanya sebagian kecil masyarakat yang peduli dan tergerak hatinya untuk melestarikan alat-alat musik tradisional. Sekarang banyak masyarakat yang cenderung menyukai alat-alat. musik modern seperti gitar, piano, drum dan lainnya. Jika hal ini tidak segera diantisipasi, bukan tidak mungkin alat-alat musik tradisional kita akan hilang.

9. Tergerusnya Kebudayaan Indonesia
Bentuk lain perubahan sosial budaya di Indonesia adalah tergerusnya budaya asli Indonesia. Perlu diketahui bersama bahwa tidak sedikit dari kebudayaan kita yang sudah mulai punah. Meskipun demikian, banyak masyarakat Indonesia yang lebih berminat dengan budaya asing yang masuk ke Indonesia seperti break dance, beat box, dan lainnya. Ini sangat mengkhawatirkan dan perlu segera perlu segera ditindaklanjuti bersama.

10. Penggunaan Bahasa Daerah Semakin Jarang
Contoh perubahan sosial budaya lainnya adalah penggunaan bahasa daerah yang sudah semakin jarang. Kita tahu bersama, ada banyak bahasa daerah di Indonesia ini (lebih dari 100 bahasa daerah). Akan tetapi saat ini banyak masyarakat yang cenderung menggunakan bahasa Indonesia. Hal ini bukan tanpa alasan, karena bahasa Indonesia dimengerti oleh semua sedangkan bahasa daerah hanya dimengerti oleh masyarakat daerah tertentu saja.
Itulah realita perubahan sosial budaya yang ada didalam masyarakat Indonesia. Perlu dicatat bahwa perubahan itu tidak selamanya berdampak baik bagi kita, ada juga yang dapat merugikan kita. Jika itu baik bagi kita maka manfaatkan secara optimal, jika tidak maka minimalisir dampaknya atau lebih baik buang jauh-jauh. Kita semua berharap perubahan-perubahan sosial budaya yang terjadi dimasyarakat akan membuat Indonesia semakin baik lagi.

VI.             Perkembangan Kebudayaan dan Dampak Perubahan Sosial dan Budaya Indonesia di Zaman Sekarang
Melihat perubahan social dan budaya yang ada di Indonesia, tentunya juga akan menghasilkan dampak, tidak terkecuali seluruh aspek kehidupan. Terdapat banyak dampak globalisasi, baik dampak positif maupun dampak negatif. Secara umum, globalisasi memberikan dampak positif sebagai berikut:
1.    Teknologi semakin canggih
Globalisasi mengakibatkan munculnya ide-ide tentang teknologi baru, karena dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan informasi membuat setiap individu dapat mengetahui cara terbaru atau langkah-langkah terbaru atau langkah-langkah membuat teknologi yang baik dan benar sehingga tipa-tiap individu bersaing secara sendirinya untuk menghasilkan alat-alat teknologi yang canggih.
2.    Mudah memperoleh ilmu pengetahuan dan informasi
Informasi dan ilmu pengetahuan dapat tersebar secara cepat berkat adanya teknologi yang canggih, dengan teknologi yang canggih, maka semakin mudah mendapat informasi dan ilmu pengetahuan, misal saja dengan adanya internet, maka kita tidak perlu susah susah mencari informasi atau ilmu pengetahuan yang tidak ada didalam buku yang kita punya.
3.   Munculnya pasar persaingan secara global
Tidak terbatas tempat dan waktu serta dengan adanya informasi yang terbaru mengenai tentang sesuatu dan adanya teknologi yang canggih maka pasar persaingan global bukan hal yang mustahil untuk dilakukan, contoh dengan mengetahui keadaan dan daya saing mobil Lamborgini di pasar bebas misal di Indonesia, tentu akan memudahkan perusahaan Lamborghini untuk mengeluarkan dan menyediakan kebutuhan mobil yang diinginkan dan sesuai dengan keadaan di Indonesia. Hal tersebut terjadi bila perusahaan Lamborghini ini mempunyai info tentang Indonesia, mengerti kebutuhan mobil yang diperlukan di Indonesia, memiliki teknologi pegiriman mobil yang canggih sehingga tidak memakan waktu lama untuk mengantarkannya ke Indonesia.
4.    Tidak terbatas ruang dan waktu
Dengan tidak adanya batas-batas negara untuk masalah teknologi, mengakibatkan informasi bebas keluar masuk dalam sebuah negara dengan legal, sehingga tidak hambatan untuk mengetahui dan mengerti tentang suatu kejadian atau peristiwa terbaru yang terjadi sehingga tidak tertinggal berita dan dapat tetap update mengenai masalah-masalah dan peristiwa terbaru.
5.   Semakin mudah melakukan komunikasi antar negara
Dengan berkembangnya teknologi tentu membuat komunikasi antar negara lebih mudah, dengan adanya teknologi terbaru tentu memudahkan beberapa negara untuk berkomunikasi dan menjalin hubungan dengan baik dan lebih baik lagi, tetapi bisa juga mengakibatkan hubungan yang tidak baik pula. Dan semuanya menjadi lebih mudah dan gampang setelah adanya teknologi yang canggih.
6.   Semakin mudah mendapatkan kebutuhan
Dengan canggihnya teknologi dan mempunyai sumber informasi yang terbaru dan terpercaya, setiap individu dapat memperoleh kebutuhan yang dibutuhkan dengan mudah, dari kebutuhan primer, sekunder hingga tersier kini sudah dapat didapatkan dengan bermodal teknologi canggih dan informasi yang akurat, selain itu, dengan adanya pasar persaingan global membuat setiap individu mendapatkan kebutuhannya sesuai dengan yang dibutuhkan dan diinginkan.
Keenamnya saling berkaitan dan saling berpengaruh satu sama lain sehingga tidak dapat dilepaskan kaitannya masing-masing. Keenam dampak ini sangat dominan dan tidak dapat diabaikan, karena bila diabaikan tentu dampak-dampak yang lainnya juga akan muncul atau ada. Karena itu, keenam hal tersebut saling berkaitan dan terikat satu sama lain. Namun, dibalik semua dampak positifnya, justru timbul dampak negatif, antara lain:
1.   Meningkatnya kesenjangan sosial
Walaupun sebelum adanya globalisasi kesenjangan sosial sudah ada, tetapi dengan adanya globalisasi justru menambah dan memperparah kesenjangan sosial yang sudah ada. Dengan adanya pasar persaingan secara bebas maka memperparah kesenjangan sosial, dimana dapat saja terjadi monopoli barang dan mengakibatkan perusahaan saingan bangkrut. Begitu pula dengan semua dampak positif lainnya, hal tersebut bisa saja menghasilkan kesenjangan yang lebih parah dan membahayakan.
2.   Munculnya sikap individualistik
Sikap individualistik muncul dengan adanya globalisasi ini, karena munculnya pasar persaingan bebas dimana kebutuhan tiap individu meningkat dan tentunya membutuhkan pemasukan yang besar pula, sehingga untuk mencukupi dan mendapatkan pemasukan yang lebih besar tersebut setiap individu berusaha untuk menentukan dan mendapatkan pekerjaan dan menambah pemasukan yang besar atau banyak sehingga memunculkan persaingan di tiap individu yang akhirnya saling menjatuhkan dan saling bersaing secara tidak sehat untuk mendapatkan pekerjaan dengan hasil yang memuaskan atau pendapatan sampingan yang lebih besar. Selain itu, dengan adanya globalisasi memungkinkan terjadinya peleburan atau peniruan budaya dimana budaya barat yang menjadi bahan percontohan justru memiliki budaya individualistik yang sangat tinggi dibandingkan budaya masyarakat timur.
3.   Tuntutan kerja tinggi
Tuntutan kerja yang tinggi muncul karena adanya persaingan di bidang teknologi dan ekonomi yang sangat ketat yang mengakibatkan pegawai atau pekerja dituntut untuk mengeluarkan tenaga yang lebih besar dibanding dengan upah atau gaji yang didapatkan. Selain itu, dengan adanya ketidak-terbatasan ruang dan waktu mengakibatkan daya saing pekerja lebih banyak, tidak hanya pekerja yang berada di dalam suatu daerah saja, tapi juga bersaing dengan pekerja yang berasal dari luar daerah bahkan luar negeri. Hal ini pulalah yang mengakibatkan kesenjangan sosial yang besar.
4.   Masuknya berbagai kebudayaan luar
Dengan ketidakterbatasan waktu dan ruang mengakibatkan masuknya berbagai kebudayaan dari luar negeri yang sangat banyak dan masuk ke dalam  negeri. Hal ini diperparah dengan tidak adanya penyaringan terlebih dahulu budaya luar negeri yang masuk dan diterima secara mentah-mentah. Hal inilah yang mengakibatkan lunturnya bahkan hilangnya budaya dalam negeri karena tidak ada saringan atau seleksi dari masyarakat terhadap budaya yang masuk.
5.   Meningkatnya pragmatisme
Pragmatisme merupakan sebuah pandang dimana benar dan salah dilihat dari kegunaan atau nilai manfaat sesuatu. Individu kini banyak yang memilih cara ini, tidak ada lagi kesetiaan atau loyalitas, lunturnya patriotisme, semua bergantung pada mana yang menguntungkan atau merugikannya sesuatu hal, dan setiap individu bahkan mau meninggalkan kebudayaannya sendiri demi mendapatkan apa yang menjadi keinginan dan kebutuhannya atau dengan kata lain mana yang menguntungkan itulah yang dituju.
6.   Munculnya budaya plagiatisme
Dengan tingginya tuntutan kerja membuat beberapa individu melakukan hal-hal curang untuk memenuhi tuntutan kerja tersebtu seperti mencontek, plagiatisme dan lain lain. Plagiatisme sendiri kini menjadi sudah menjadi budaya yang cukup merepotkan dan mengesalkan sehingga dibuatlah UU tentang hak cipta untuk menghindari plagiatisme.
Keenam dampak positif dan negatif tersebut sudah menyebar di dalam kehidupan bermasyarakat, apalagi untuk negara yang sedang berkembang seperti di Indonesia. Hal tersebut mengakibatkan terjadinya perubahan-perubahan pola perilaku yang ada didalam masyarakat indonesia. Menilik dampak-dampak yang dihasilkan dari efek globalisasi tersebut, sebenarnya dapat ditarik benang merahnya, bahwa dengan adanya dampak-dampak tersebut akan menimbulkan suatu budaya baru, dimana didalam budaya tersebut individu-individu yang hidup didalamnya lebih mengutamakan kecepatan, hasil kerja  dan cenderung kurang menghargai proses dan tidak ingin menjalani proses bahkan ingin menghilangkan proses tersebut. Budaya tersebut disebut sebagai budaya populer.



BAB 3
SIMPULAN
Perkembangan budaya pada zaman sekarang sangatlah cepat , mulai dari cara berkomunikasi yang dulunya masih berlaku surat menyurat sekarang surat menyurat sudah mulai berkurang karena adanya kecanggihan teknologi yang merupakan  pengaruh dari globalisasi . Tata cara berpakaian Negara asing dicontoh oleh masyarakat kita sehingga identitas baju daerah sudah tidak dikenal lagi oleh pemuda pemudi. Bergesernya budaya sopan santun dan ramah tamah , masyarakat Indonesia banyak yang mengikuti budaya barat yang perilakunya menyimpang dari budaya di Indonesia, karena masyarakat Indonesia merasa budaya Indonesia sudah ketinggalan zaman sehingga mereka merubah kebudayaan Indonesia sesuai kemajuan zaman, sehingga banyak yang menyimpang dari budaya Indonesia. Tapi tak sedikit pengaruh positif terhadap perkembangan budaya pada aspek telekomunikasi , keuangan ,dan identitas diri Bangsa Indonesia. Dengan berkembangnya budaya ,kita bisa lebih cepat lagi melakukan komunuikasi dengan Negara lain sehingga bisa menunjang kerja sama dalam segala hal, terutama masalah ekonomi.
Untuk itulah kita harus pintar dalam memanfaatkan dari perkembangan budaya yang terjadi di Indonesia agar kita tidak tergeser oleh zaman yang menyimpang dari budaya Indonesia. Tidak hanya pintar memanfaatkan budaya asing ,tapi juga harus bisa menyaring budaya asing yang masuk agar tidak sampai menghilangkan jati diri budaya Indonesia.



DAFTAR PUSTAKA
1.      Buku Antropologi Budaya Indonesia Jilid II
7.      ml.scribd.com/doc/30005025/Pengetian-Kebudayaan-Dan-Peradaban

Comments

Popular posts from this blog

Tokoh Teknik Sipil di Indonesia

Tutorial SAP200 Part 1 (Menghitung Reaksi Perletakan dan menggambar diagram pada balok sederhana)

Cara Melihat Output Lendutan Pada Rangka Batang(2D) di SAP2000