Sejarah Beton dan Perkembangannya


Beton merupakan suatu campuran yang tersusun dari batu kerikil atau batu pecah, pasir dan pengikat yang biasanya menggunakan semen. Campuran bahan-bahan beton ini kemudian diaduk menjadi adonan menggunakan air yang jika telah kering akan membentuk suatu masa menyerupai batuan.
 

Untuk penahan beban, beton bertulang ini diberi kerangka yang terbuat dari susunan besi. Selain untuk menahan beban, kerangka besi ini juga berfungsi untuk menahan beton agar tidak mengalami pergeseran.

Beton bertulang mengandung batang tulangan dan direncanakan berdasarkan asumsi bahwa bahan tersebut bekerja sama dalam memikul gaya-gaya. Beton bertulang bersifat unik dimana dua jenis bahan yaitu besi tulangan dan beton dipakai secara bersamaan.

Penggunaan beton pertama kali dilakukan oleh warga Perancis yang bernama Joseph Monier dan Joseph Lambot pada tahun 1850. Mereka berdua ketika itu membuat perahu dan beton yang diberi tulang dari kawat besi yang disusun secara pararel.

Atas hasil karyanya itu Joseph Monier dan Joseph Lambot dinyatatakan sebagai penemu dari konsep beton bertulang.

Pada tahun 1867 Joseph Monier berhasil mendapatkan hak paten atas hasil karya yang dibuatnya berupa kolam penyimpan air yang dibuat dari beton dan diberi tulang konstruksi dari anyaman tulang besi.

Penggunaan beton seperti ini ternyata bisa menghasilkan konstruksi yang lebih ringan namun bagian betonnya tetap memiliki kekuatan yang optimal.

Sejak saat itulah Joseph Monier menjadi sering dapat hak paten untuk penggunaan kontruksi besi beton bertulang pada bangunan yang lebih besar seperti konstruksi jembatan, bendungan dan lain lain.
Pada tahun 1875 William E. Ward seorang warga Inggris berhasil membuat bangunan yang menggunakan konstruksi tulang beton pertama di Amerika Serikat, namun dia menyatakan bahwa idenya itu berasal dari buruh-buruh di negeri Inggris.

Dua tahun kemudian tepatnya pada tahun 1877, Thaddeus Hyatt yang berasal dari Amerika berhasil membuat analisa tentang ketahanan beton terhadap panas api.

William E. Ward bukanlah warga Amerika yang membuat bangunan dengan konstruksi beton sebab pada tahun 1870 seorang warga San Francisco bernama E.L Ransome telah berhasil menemukan besi beton bertulang yang berbentuk ulir. Namun penemuan E.L Ransome baru mendapatkan hak paten setelah 14 tahun kemudian yaitu pada tahun 1884.


Sejarah beton sebenarnya sudah ada sejak zaman dulu kala, khususnya di Mesir. Zaman dulu dipinggir kanan-kiri sungai ashwat mesir bahannya adalah lempung.lalu lempung ini diproses dengan cara dicampur air , di padatkan lalu dibakar , dan mengeras menjadi batu. maka sesuatu yang mengeras itu  disebut beton. zaman dulu orang bukan menyebutnya sebagai beton tetapi proses tanah liat yang dibakar lalu mengeras menjadi batu.


Unsur utama beton adalah 1. Semen , 2.Pasir , 3. Krikil , 4. Air. Semen sebagai pengikat agregat,krikil,pasir dan air. Semen + air namanya pasta , Air+semen+pasir disebut sebagai mortar ini kekuatannya lebih turun dari pasta.karena kebutuhan beton itu sangat luas dan jika materialnya air semen dan pasir masih mahal, maka air, semen dan pasir akan ditambahkan  agregat kasar yaitu batu pecah.sehingga menjadi satu kesatuan yang kokoh dan keras seperti batu. maka itulah disebut beton

Alasan paling utama berkembang terus ilmu mengenai beton adalah karena bahan beton murah. semua tersedia di alam.

Semua orang bisa membuat beton tetapi tidak semua orang bisa membuat dengan standart mutu tertentu. beton jika dibuat dengan baik dan proporsi yang benar maka akan menjadi beton dengan mutu tertentu. Tidak semua orang bisa membuat beton dengan mutu tertentu karena membuat beton membutuhkan rumus tertentu, analisa tertentu , dan kontrol kualitas tertentu.

jika kita membandingkan dengan bahan baja maka beton jauh lebih murah, 1Kg beton = Rp.500 sedangkan 1 Kg baja Rp.9200.


Kuliah Umum , Daring Indonesia Institut Teknologi sepuluh November (Struktur Beton Dasar)
 

Comments

Popular posts from this blog

Tokoh Teknik Sipil di Indonesia

Tutorial SAP200 Part 1 (Menghitung Reaksi Perletakan dan menggambar diagram pada balok sederhana)

Cara Melihat Output Lendutan Pada Rangka Batang(2D) di SAP2000